Posts

melakukan load balancing dengan Nginx

Image
Pada suatu malam, rasa lapar yang cukup serius memotivasi saya untuk menonton video tutorial cara membuat nasi goreng abang-abang dan segera mempraktikannya. Di tengah keseruan saya melihat panduan memasak, seekor nyamuk melintasi telinga saya sehingga terdengar suara "Nnnngg" yang amat tidak mengenakan sehingga saya reflek membunuh nyamuk tersebut. Suara nyamuk tadi mengingatkan saya kepada salah satu software untuk melakukan  load balancing yaitu nginx. Cara menggunakan nginx sendiri sebenarnya sudah pernah di kelas Perancangan dan Pemrograman Web.  Kali ini, saya ingin membagikan sedikit tutorial dari apa yang saya pelajari di kelas tentang bagaimana cara men-setting load balancer pada server local dengan menggunakan nginx versi 1 1.7.6 yang bisa didownload disini . Berikutnya dapat disimak langkah di bawah ini: 1. Extract file yang telah di download pada direktori yang diinginkan 2. Setelah melakukan instalasi, buka command prompt pada direktori nginx-1

Mimpi buruk semalam

Sudah waktunya untuk tidur, malam ini  aku bergegas menuju pintu kamar. Seisi ruangan itu gelap, meski seingatku lampunya tidak pernah dimatikan sekalipun saat siang hari. Aku dibuat terheran-heran dengan air yang menggenang dekat pintu karena sekalipun hujan deras, di tembok tidak ada celah yang memungkinkan untuk air masuk. Aku sudah lelah, jam di dinding menunjukan sekitar pukul 12 malam, bukan waktunya untuk membereskan genangan air di tepi kamar. Lalu beberapa saat kemudian aku mendengar langkah kaki dari arah kamar adiku, selang waktu 5 menit langkah kaki itu masih terdengar dengan agak keras, karena kesal aku keluar untuk melihat apa yang dilakukan orang itu tengah malam begini. Tak bisa dipercaya ketika di luar tidak kudapati sama sekali seorangpun disitu. Pintu kamar adiku tertutup rapat, rasanya seperti semua suara tadi hanyalah bayanganku saja. Saat aku kembali ke kamar.. Lampu kembali dalam kondisi mati, aku sudah lelah dan aku hanya ingin menyalakan lampu lalu kembali ti

Sebuah cerita tentang perkuliahan

Memulai hidup sebagai mahasiswa tingkat 1 memang ga semulus yang dibayangkan, contohnya ketika ada salah satu dosen yang hobi ngasih tugas makalah. Sebenernya ga ada yang salah dengan tugas makalah,  karena mata kuliah lain di tingkat 1 yang ada hubunganya sama programming & matematika ga ada tugas makalah . NAMUN, (perlu digarisbawahi jadinya  namun )  gimana jadinya ketika makalah tersebut dikerjakan berkelompok dan materi di dalamnya adalah  materi yang dikumpulkan dari semua pembahasan yang dibuat setiap mahasiswa di kelas . Dan naasnya saat itu gua yang dapet tugas nyatuin semuanya sama ngeprint + jilid (kalo ini sih emang udah kebijakan di kelompok gua). Sebagai mahasiswa yang deadliner, sebelum tidur gua sudah berencana untuk ngeprint 1  jam sebelum kelas dimulai baru abis itu ngacir ke kampus dan langsung ke ruang kelas yang ada di 2307. Sekitar pukul 6.55 gua berangkat ke kampus sambil ngeliat kiri kanan (siapa tau ada tempat ngeprint yang udah buka) dan herannya baru

Tentang bunga itu

serpihan bunga putih terlepas dari tangkainya putih seperti butiran awan angin meniup tiap helai yang ada padanya waktu demi waktu ia akan melihat seluruh kota tiap sudut kehidupan kata orang ia lemah dan rapuh namun tidak tahu siapa dia mendung tidak membuatnya berhenti dan hujan tidak membuatnya mati bunga yang kala itu datang hanya menunggu waktunya pergi suatu saat ketika angin tidak bersamanya lagi ia tak akan pernah kembali

Gita

apa yang terlintas di kepalaku kamu, bukan itu pernahkah kita bertemu? di dalam mimpi, angan, atau khayalan kita baru saja saling kenal namun senyum itu adalah hal yang paling tidak bisa kucegah sebuah lengkungan tipis bernaung di wajahmu itulah busur hati perempuan aku mahasiswa bodoh tak pernah belajar dari masa lalu jaket kuning itu, bukan berarti aku pandai menyatakan perasaan . apalagi jika itu kamu kamu masih milik seseorang meski sangat jauh dari Ibukota kadang aku merasa beruntung sekali bisa melihatmu sebagai teman kamu senada gita juga angan semata

Pergi

seperti apa rasanya aku yang hanya bisa diam memikirkan semua angan bodohku entah sampai kapan aku berharap untuk bisa terus memandangimu lebih dalam lagi walau hanya sekedar mengisi bilik hatiku yang aku sendiri tak tahu aku hanyalah sosok yang merindukanmu sepulang senja tanpa berharap lebih dari sekedar ke"ada"anmu aku hanya bisa berisyarat mengiyakan kepergianmu dengan senyum tipis meski sesungguhnya aku resah dan ingin berucap "Selamat jalan"

In Love

pernah ada seorang perempuan di hadapannya sebuah jendela kaca tampak berembun dan begitu dingin ia merasakan hawa yang menusuk di tangannya seolah menembus rindu yang amat pekat dalam sebuah penantian haruskah ia menunggu atau melepas angan yang semu tanpa sebuah kepastian rindu bukan hanya miliknya semata melainkan juga milik seorang pemuda yang begitu mencintai dirinya . lalu sebaris salam hangat terucapkan awal dari suatu perjumpaan mereka tersenyum dalam diam sementara hati tak kuasa memendam . rindu terasa berat bagi sang pujaan hati waktupun tak sabar membunyikan irama fajar usai sudah ku menunggu datangnya mentari sepintas senyum hangat terlihat begitu dekat hingga akhirnya cinta tak lagi sibuk memikirkan kata-kata cinta adalah ungkapan dari terjatuh yang teramat dalam . sang putri terdiam, dirinya terikat dengan kenangan namun hatinya meluruh dalam sebuah dekapan serpihan cerita masa lalu perlahan pudar bagai mengalir bersama rintik hujan keduanya