melakukan load balancing dengan Nginx


Pada suatu malam, rasa lapar yang cukup serius memotivasi saya untuk menonton video tutorial cara membuat nasi goreng abang-abang dan segera mempraktikannya. Di tengah keseruan saya melihat panduan memasak, seekor nyamuk melintasi telinga saya sehingga terdengar suara "Nnnngg" yang amat tidak mengenakan sehingga saya reflek membunuh nyamuk tersebut.

Suara nyamuk tadi mengingatkan saya kepada salah satu software untuk melakukan load balancing yaitu nginx. Cara menggunakan nginx sendiri sebenarnya sudah pernah di kelas Perancangan dan Pemrograman Web. 

Kali ini, saya ingin membagikan sedikit tutorial dari apa yang saya pelajari di kelas tentang bagaimana cara men-setting load balancer pada server local dengan menggunakan nginx versi 1 1.7.6 yang bisa didownload disini. Berikutnya dapat disimak langkah di bawah ini:

1. Extract file yang telah di download pada direktori yang diinginkan
2. Setelah melakukan instalasi, buka command prompt pada direktori nginx-1 1.7.6 lalu ketikan kode berikut untuk menjalankan service nginx.

3. Kita dapat mengecek apakah nginx berhasil dijalankan dengan mengetikkan tasklist/fi "imagename eq nginx.exe" pada command prompt. Jika sukses, hasilnya akan seperti ini.


4. Untuk membuat konfigurasi load balancing pada local kita perlu membuat satu file dengan format .conf, untuk contoh kali ini saya akan membuat file bernama tutorial1.conf.

   tutorial1.conf
upstream web {
    server 127.0.0.1:<port1>;
    server 127.0.0.1:<port2>;
    # bisa tambah directive server sebanyak yang diinginkan
}

server {
    listen <listen_port>;
    server_name localhost;
    location / {
        proxy_pass http://web;
    }
}
 
5. Pada file tutorial1.conf saya memiliki 2 port yaitu  <port1> dan <port2>. Kedua port ini merupakan server yang akan terlibat dalam load balancing. Untuk contoh kali ini saya mengisikan 7000 dan 8000 pada <port1> dan <port2>.

6. Bagian<listen_port> merupakan port yang digunakan untuk memanggil web pada browser, pada contoh ini saya mengisikan 81 pada bagian <listen_port>


7. Langkah selanjutnya adalah kita perlu meng-include konfigurasi yang telah dibuat pada nginx.conf.

http {
    include       mime.types;
    default_type  application/octet-stream;
     include tutorial.conf; 



8. Terakhir, kita perlu melakukan reload dengan mengetikkan kode berikut pada command prompt

 nginx -s reload



Testing

Untuk mengecek apakah konfigurasi yang kita buat berhasil atau tidak, kita perlu mengimplementasikanya pada project. Pada contoh kali ini saya menggunakan project Django untuk melakukan testing. Langkah yang harus dilakukan adalah me-runserver semua port dan melihat port mana yang digunakan.

Gambar di bawah menunjukan request yang terbagi ke dua port berbeda yaitu 7000 dan 8000
Selamat mencoba

Comments

Popular posts from this blog

In Love

Pergi